Elshinta.com – Direktur Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim MS menyoroti pernyataan Saiful Mujani yang memberikan komentar yang dinilai mendegradasi intelektualitas lembaga surveinya, yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Menurut Abdul Hakim, sudah saatnya lembaga survei harus lebih banyak bicara substansi. Berikanlah pemahaman dan pendidikan kepada masyarakat tentang realitas politik yang ada dengan data faktual berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga.
“Lembaga survei akan lebih elok jika berbicara substansi. Sikap sindir
itu jauh dari semangat lembaga survei yang semestinya kredibel, akademis, dan berdasarkan data dalam menganalisis realitas politik yang ada. Alangkah lebih baik Lembaga survei menahan diri untuk memberikan komentar diluar ranah keahliannya,” jelas Abdul dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi elshinta, Senin (8/8).
Menurut Abdul, terkait pendaftaran Gerindra-PKB yang dilakukan secara bersamaan pada Senin (8/8) ini, kebersamaan Gerindra-PKB ingin menunjukkan keseriusan berkoalisi menghadapi Pemilu 2024. Setelah sempat menyatukan pandangan beberapa waktu lalu, pendaftaran Gerindra-PKB yang dilakukan secara bersamaan ini mempertegas keseriusan kedua partai tersebut.
“Sebagai intelektual, hemat saya, keseriusan koalisi ini tak lain untuk bisa memenuhi ambang batas presidensial threshold 20% yang menjadi syarat minimum untuk bisa mengusung capres-cawapres pada pilpres 2024. Kursi keduanya kalau digabungkan sudah memadai. Jumlahnya sudah 23,7%. Itu sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres” tukas Hakim.
Sebelumnya, menanggapi pendaftaran Gerindra-PKB secara bersamaan ini, pendiri lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, memberikan komentar melalui akun twitternya. Dengan menukil link berita dari salah satu situs online, Saiful memberikan komentar diluar substansi.
“Cak Imin @GusMuhaimin, bukannya sahabat kepercayaan anda, faisol reza, pernah jadi korban penculikan prabowo?” tulis Saiful dalam akun twitternya mengometari link berita Kompas.com yang berjudul “Ini Alasan Prabowo-Cak Imin Dijadwalkan ke KPU Bareng dari Masjid Sunda Kelapa…”