WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Partai Gerindra dan Prabowo Subianto dinilai akan menjadi sumbu utama penentu arah koalisi partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024 nanti lantaran memiliki elektabilitas tinggi.
Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim MS mengungkapkan dari delapan parpol di DPR RI kecuali PDI Perjuangan, sangat penting kerjasama mengusung Capres/Cawapres.
“Partai Gerindra yang hanya butuh satu teman koalisi untuk bisa mendapatkan boarding pass Capres/Cawapres, akan sangat mempengaruhi bentuk koalisi yang akan terjadi,” ujarnya, Selasa (19/7/2022).
Nantinya akan terlihat apakah Partai Gerindra hanya cukup puas dengan satu teman koalisi saja atau lebih dari satu lantaran berdampak pada konstelasi koalisi yang akan terbentuk kedepan.
Ditambah Prabowo memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi di antara capres-capres dari partai politik maupun non-partai politik. Sehingga tentu menjadi magnet tersendiri.
Ditambah fakta bahwa Prabowo dianggap oleh mayoritas masyarakat Indonesia sebagai solusi untuk bisa mengatasi persoalan-persoalan utama mereka, semakin menguatkan daya tariknya.
“Untuk itu, tidak terlalu berlebihan jika kemudian saya menyebut Partai Gerindra dan Prabowo Subianto akan jadi salah satu penentu sumbu utama terbentuknya peta koalisi parpol-parpol dalam menghadapi Pilpres 2024,” ungkapnya.
Kondisi ini berbeda dengan PDI Perjuangan yang sudah tidak terlalu memusingkan masalah koalisi karena bisa kirim satu paket Capres/Cawapres tanpa harus bekerjasama dengan parpol lain.
“Satu-satunya kendala yang ada di Prabowo Subianto saat ini adalah yang bersangkutan belum mengungkapkan diri apakah akan maju sebagai Capres atau tidak pada pemilu nanti,” katanya.
Berdasarkan survei Skala Survei Indonesia (SSI) yang dilakukan dalam rentang waktu 3 – 12 Juli 2022, Prabowo Subianto masih memimpin rute kontestasi capres.
Prabowo mampu menduduki tempat kedua dengan sebesar 13.75 persen pilihan masyarkat atau di bawah Joko Widodo yang berada pada peringkat pertama dengan sebanyak 14.17 % .
Sementara nama-nama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo misalnya, angka kepercayaan masyarakat untuk bisa menyelesaikan persoalan mendesak mereka yakni 5.83