JawaPos.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai saat ini belum juga mendeklarasikan capres yang akan diusung. Padahal PDIP termasuk pemegang kunci untuk Pemilu 2024, pasalnya tanpa harus berkoalisi pun sudah bisa melakukan pencalonan.
Sejauh ini ada dua nama yang muncul di internal PDIP. Yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Sejumlah hasil survei menyatakan Ganjar lebih unggul dari Puan.
Skala Survei Indonesia (SSI) dalam survei terbarunya juga menyatakan elektabilitas Ganjar jauh daripada Puan. Misalnya dalam simulasi 10 nama, Ganjar memperoleh 22,3 persen, sedangkan puan hanya 2,4 persen.
Direktur Eksekutif SSI, Abdul Hakim menilai kondisi ini yang membuat dilematis PDIP. Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP diyakini mengutamakan Puan sebagi pemilik trah Soekarno untuk dicalonkan. Namun, elektabilitasnya masih rendah.
“PDIP, Soekarno, Megawati itu tidak bisa dipisahkan, saat kita menanyakan PDIP maka mereka yang ada di benak kita,” kata Hakim di Jakarta, Senin (3/10).
PDIP dipercaya tidak akan begitu saja mencalonkan Ganjar. Sebab, partai sudah pernah mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok di luar trah Soekarno sebagai capres. Dan saat ini Jokowi menjadi poros kuat di internal PDIP.
“Dinamika internal ke depan sudah ada Jokowi saja sudah cukup pusing, nanti kalau calonkan Ganjar ada faksi baru,” ucap Hakim.
Sebagai informasi, survei nasional SSI digelar pada rentang waktu 23–29 September 2022 di 34 Provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1200 orang. Survei dilakukan secara tatap muka menggunakan kuisioner. Margin of eror survei sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.