JAKARTA, iNews.id – Mayoritas konstituen dari seluruh partai politik (parpol) menyatakan setuju jika sistem proporsional terbuka tetap dipertahankan dalam Pemilu 2024. Hal ini terpotret dalam hasil penelitian yang dilakukan lembaga Skala Survei Indonesia (SSI).
“Bisa kita lihat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yakni 63 persen masih setuju agar Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka,” kata Direktur Eksekutif SSI, Abdul Hakim, Kamis (5/1/2023).
Hakim pun menjabarkan data tersebut dengan pilihan dari masing-masing konstituen parpol yang ada di Indonesia. Dari pemilih PKB, 52,2 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 4,3 persen yang setuju pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Berikutnya 70,6 persen pemilih Gerindra setuju pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 2,6 persen yang setuju pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Menariknya, 64,1 persen pemilih PDIP setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 6,8 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Berikutnya, 65,4 persen pemilih Golkar setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 9.3 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Untuk pemilih Nasdem, 60,7 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 4,9 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup. Pemilih Garuda, 100 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.
Pemilih PKS, 72,5 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 5,8 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Sementara, untuk pemilih Perindo, 78,6 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 3,6 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Untuk pemilih PPP, 39,3 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 3,6 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Pemilih PSI, 100 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Pemilih PAN, 70,0 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 10,0 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Pada pemilih Hanura, 100 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Untuk pemilih Demokrat, 67,1 persen setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sementara hanya 7,9 persen yang setuju Pemilu 2024 diubah menggunakan sistem proporsional tertutup.
Alasan konstituen yang setuju Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka, kata dia lebih didasari oleh alasan-alasan yang menjadi substansi dan hakikat demokrasi
“Seperti dapat mengetahui calon-calon wakilnya, dapat memilih langsung caleg yang diinginkan, terpenuhinya hak memilih dalam menentukan wakilnya di DPR dan pemilu menjadi lebih terbuka dan transparan,” ujarnya.
Hakim berharap hasil survei ini bisa menjadi pertimbangan majelis Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang melakukan uji materi terhadap Pasal 168 Ayat (2) UU Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu.
“Ada baiknya MK memutuskan hasil uji materi juga memperhatikan aspirasi publik. Keputusan yang sudah pernah dibuat pada tahun 2018 tentang gugatan yang sama, sebaiknya lebih dipertegas kembali untuk terus memapankan arah demokrasi di Indonesia,” tuturnya.
Untuk diketahui, survei SSI ini dilakukan pada 6-12 November 2022 di 34 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan teknik penarikan sampel multistage random sampling. Jumlah responden sebesar 1.200 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.