JAKARTA (HN) -Tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menurun 13,3 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim tingkat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot pada Februari 47,1 persen kini menurun menjadi 33,8 persen.
“Secara personal tingkat elektabilitas Ahok-Djarot mengalami penurunan pada Oktober 2016, penurunan secara personal itu 19,5 persen,” ungkap Abdul Hakim pada Paparan Hasil Survei (SSI) Adu Balap Menuju DKI-1, di Jakarta, Minggu (23/10).
Dari hasil survei yang dilakukan SSI tingkat kepopuleran calon semuanya diatas 80 persen kecuali Sylviani Murni. Tapi nama yang banyak dililih tetap Ahok-Djarot 33,6 persen, Anies Baswedan-Sandiaga Uno 19,0 persen dan disusul Agus Harimurti-Sylviana Murni 18,8%.
Abdul Hakim menambahkan berdasarkan fakta yang di dapat tersebut, soal dinamisasi pilihan warga Jakarta sangat cepat perubahannya, dan penurunan suara pasangan Ahok-Djarot dan tumbuhnya suara pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, ketiganya berpotensi mengalahkan.
“Tiga pasangan calon ini masih memiliki potensi saling mengalahkan. Namun pasangan Ahok-Djarot masih berpeluang paling besar untuk masuk dalam putaran kedua. Meski begitu adu politik 4 bulan kedepan yang menjadi kunci, sehingga masih ada kemungkinan satu putaran,” paparnya.
Pengamat Polituk UNAS, Tb. Massa Djafar menilai wajar jika pasangan Ahok-Djarot masih unggul dibanding dua pasangan lainnya.
“Ya kita bisa lihat nanti saat debat publik, apakah bisa menyeimbangi Ahok-Djarot atau sebaliknya. Karena dilihat dari background dua pasangan tersebut sulit untuk mengimbangi Ahok-Djarot,” kata Massa Djafar.
Pemerhati Sosial Politik Sidarta GM, menjelaskan pemilih rasional masih memilih Ahok-Djarot karena memang pasangan petahana ini sering masuk ke ruang publik. Namun pemilih emosional juga harus diperhitungkan dalam ajang Pilkada DKI.
“Ya kita bisa lihat, ternyata elektabilitas Agus bisa merangkak naik, karena alasan masyarakat adalah wajah tampannya,” ujar Sidarta.